Dari Juara Silat ke Jepang: Kisah Menginspirasi Ade Irwan, Alumni SMK Muhammadiyah 2 Kuningan
Penulis Artikel : Anto Kriswandiyanto
Tak pernah terlintas di benak Ade Irwan, seorang alumni SMK Muhammadiyah 2 Kuningan (DOSQ), bahwa ia akan menjejakkan kaki di negeri sakura, Jepang. Bukan sebagai wisatawan, tapi sebagai pekerja magang (Jisshusei) di perusahaan Kabusiki kaisha YamaMoto Bhosui sebuah perusahaan spesialis Finishing Interior Instalasi Kedap Air (Waterproofing). Perjalanan Ade bukanlah perjalanan yang mudah, tapi penuh ketekunan, doa, dan keberanian mengambil keputusan penting dalam hidup.
Dari Pencak Silat ke Rekayasa Perangkat Lunak
Ade Irwan menempuh pendidikan di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di SMK Muhammadiyah 2 Kuningan. Awalnya, ia memilih sekolah ini karena dikenal mampu menyalurkan minat dan bakat siswa, termasuk di bidang olahraga.
"Saya dulu ikut pencak silat Tapak Suci sejak MTS dan lanjut di DOSQ. Alhamdulillah sering bertanding dan juara. Bahkan saya dapat beasiswa karena prestasi itu," tutur Ade.
Meskipun awalnya ingin melanjutkan ke jenjang kuliah melalui jalur beasiswa, takdir berkata lain. Cedera di bagian tangan saat pertandingan membuatnya berpikir ulang tentang masa depannya.
"Saya mulai sharing dengan teman-teman dan guru-guru di SMK. Akhirnya, saya menemukan peluang untuk magang ke Jepang. Saya pikir, ini bisa jadi jalan hidup saya yang baru," tambahnya.
8 Bulan Belajar Bahasa, 3 Tahun Kontrak di Jepang
Setelah lulus, Ade memutuskan untuk mengikuti pelatihan bahasa Jepang selama kurang lebih 8 bulan, mulai dari Majalengka sampai ke Bekasi. Proses ini bukan hal yang mudah. Perlu kedisiplinan tinggi, semangat belajar, dan keyakinan.
Namun, segala usahanya terbayar. Ade Irwan berhasil menandatangani kontrak kerja selama 3 tahun di Jepang sebagai peserta magang (Jisshusei). Kini, ia bekerja di perusahaan Kabusiki kaisha YamaMoto Bhosui, yang bergerak di bidang Bhosui Seiko (Waterproofing).
"Berkat doa guru-guru saya, teman-teman, dan restu orang tua, Alhamdulillah prosesnya cepat. Saya yakin dengan kegigihan dan ketekunan, semua bisa kita capai," katanya.
SMK Muhammadiyah 2 Kuningan: Lebih Dekat ke Jepang
Kesuksesan Ade bukan sekadar kebetulan. SMK Muhammadiyah 2 Kuningan kini telah menjalin kerja sama resmi dengan LPK SO, lembaga pelatihan kerja yang menyalurkan peserta magang ke Jepang. Ini membuka peluang lebar bagi siswa-siswa berikutnya yang ingin mengikuti jejak Ade Irwan.
"Sekarang, dengan kerja sama itu, akan lebih mudah buat adik-adik yang ingin belajar dan berangkat ke Jepang. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya," pesan Ade.
Untuk Orang Tua dan Calon Siswa: Ini Waktunya Memilih SMK yang Tepat
Kisah Ade Irwan adalah bukti nyata bahwa SMK bukan pilihan kedua, tapi pilihan yang tepat untuk masa depan yang cemerlang. SMK Muhammadiyah 2 Kuningan tidak hanya memberikan pendidikan formal, tapi juga mendampingi siswa menemukan potensi diri, membimbing hingga ke luar negeri.
Bagi para orang tua yang tengah mencari sekolah terbaik untuk anaknya, atau siswa SMP yang sedang menimbang masa depan, ingatlah: masa depan bukan tentang mimpi semata, tapi tentang keberanian memilih jalan yang tepat dan bertindak hari ini.
Berita Terbaru Lainnya...
Anak Petani dari Dusun Sukamaju, Yoga Prayuda, Buktikan Ekonomi Bukan Halangan Raih Gelar Magister
Kuningan, 13 Juni 2025 — Kisah inspiratif datang dari Yoga Prayuda, M.Pd, seorang anak petani kembar asal Dusun Sukamaju, Desa Cisukadana, Kecamatan Kadugede, Kabupaten...Baca Selengkapnya...
4 jam yang lalu
Warna Urine Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatan Tubuh, Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kuningan Diimbau Lebih Peka
Kuningan, 11 Juni 2025 – Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan pribadi, SMK Muhammadiyah 2 Kuningan melalui program #DOSQ28SEHAT mengedukasi siswa mengenai arti w...Baca Selengkapnya...
1 hari yang lalu
Dari Juara Silat ke Jepang: Kisah Menginspirasi Ade Irwan, Alumni SMK Muhammadiyah 2 Kuningan
Tak pernah terlintas di benak Ade Irwan, seorang alumni SMK Muhammadiyah 2 Kuningan (DOSQ), bahwa ia akan menjejakkan kaki di negeri sakura, Jepang. Bukan sebagai wisatawan, tapi sebagai pekerja...Baca Selengkapnya...
1 minggu yang lalu